Muhammad Ali

Posted: Juli 24, 2011 in Uncategorized

Siapa yg tak kenal “Muhammad Ali”? Seluruh dunia telah dan akan terus mengenangnya sebagai seoarang petinju besar sepanjang masa. Dia adalah petinju legendaris. Menyaksikan Muhammad Ali bertinju, tidaklah semata-mata menyaksikan sebuah ekspresi fisik yg mengandalkan dan di dominasi oleh kekuatan, akan tetapi lebih dari itu adalah juga sebuah pertunjukkan seni yg diperagakan melalui gaya-gaya yang indah lewat olahraga tinju.
Steven barboza menuturkan kisah Muhammad Ali dalam bukunya “American Jihad” sbb;
setelah sarapan di sebuah hotel, dua orang anak laki-laki menyapanya. Ali di agung-agungkan dalam perjalanan ke kamar mandi. Ali berkata; Saya telah berpuasa dan shalat. lihat kaki saya. dia berputar ke satu sisi, tampak wajahnya yg tampan. sedetik kemudian dia berjinjit dengan hati-hati pada kaki kirinya dan tampak seolah mau terbang ketika kaki kanannya diangkat dari karpet. anak-anak itu tertawa dan minta tanda tangan Ali. Sang juara membubuhkan tanda tangannya di sebuah pamflet islami dan memberikan satu pada setiap anak.

Pernah menjadi sebuah mesin pemukul yg sangat hebat, yg menimbulkan rasa takut pada lawannya. Ali masih merupakan figur yg mengagumkan. Dia duduk di deretan atlet terbesar abad dua puluh dan telah mengubah status atlet kulit hitam dalam pandangan manusia. dia mengangkat martabat atlet kulit hitam ke tempat yg tinggi, dengan mendapatkan penghormatan dan penerimaan yg baik dari masyarakat, putih maupun hitam. Ali bertahan sebagai pusat perhatian selama lebih dari dua dasawarsa. dalam kurun waktu itu dia berhasil menguasai mahkota kejuaraan tinju kelas berat selama tiga kali dan menjadikan dirinya sebagai legenda.

Muhammad Ali lahir dgn nama Cassius Marcellus Clay,Jr, dilahirkan pd 17 Januari 1942 di Louisville, Kentucky dari seorang ayah yg bekerja sbgai pelukis papan nama dan reklame. Cassius clay masuk islam dan diberi nama baru oleh eiljah Muhammad pada tahun 1964, ketika eiljah membuat sebuah pernyataan umum dalam suatu siaran radio dari Chicago, bahwa “nama clay itu tidak menyiratkan ketuhanan. saya harap dia akan menerima dipanggil dgn nama yg lebih baik. “Muhammad Ali”, nama yg akan saya berikan kepadanya.

Saat menjelang pertarungan clay melawan sonny liston, Malcolm X mengunjunginya sbgai pribadi. Malcolm menganggap clay sbgai adiknya dan menasehatinya, melambungkan kebulatan tekadnya untuk bangkit melawan tantangan yg berat untuk mengungguli sonny liston. ingat david dan goliath, ujar Malcolm menyemangatinya.

Walaupun merasa takut menghadapi liston, akhirnya Ali memenangkan pertarungan tersebut, karena yakin bahwa itu merupakan “saat yg dikehendaki Allah”. Ali benar2 bergerak menjahui jangkauan liston dan menghajarnya dari sudut2 yg berlainan. ketika akhir ronde 4, mata Ali terasa pedih dan buta sebagian, lalu angelo mendorongnya kembali ke ring, lalu Ali mempergunakan kelihaian dan keyakinannya untuk menghindari pukulan liston. sonny liston terluka, akhirnya menyerah sebelum bel ronde ke 7 berbunyi. Duniapun memiliki seorang juara dunia tinju yg baru “Muhammad Ali”.

Akibat dari pukulan2 yg keras yg telah dialaminya dalam sekian banyak pertarungan yg dilakukan oleh Muhammad Ali, dia pun menderita suatu penyakit. Para dokter mengatakan, bahwa Ali menderita sindroma Parkinson yg sangat mengguncangkan jiwanya, sbgai akibat dari luka karna pertarungan dan tertekan pukulan yg terus menerus di kepalanya. sehubungan penyakit yg dideritanya, Muhammad Ali mengatakan bahwa ia telah mendapatkan hidup yg lebih baik sebelumnya dan sekarang. Dia tidak membutuhkan simpati dan belas kasihan, dia hanya ingin menerima kehendak Allah. Pada kenyataannya, kita tak boleh mengidolakan sesama manusia biasa. Mungkin karena selama ini ia telah dijadikan idola oleh berjuta-juta manusia, maka kini Allah merendahkannya untuk mengingatkan-nya pada kenyataan bahwa Tak ada seorangpun yg lebih hebat dari Allah.

Muhammad Ali adalah juara tinju dunia kelas berat sejati. Muhammad Ali adalah sang legenda. Muhammad Ali adalah olahragawan besar sepanjang masa. Tapi ia pernah berkata, “Menguasai dunia, tidaklah membawa saya pada kebahagiaan sejati. Kebahagiaan sejati hanya didapatkan dengan menyembah Allah”.

Tinggalkan komentar